BONUS DEMOGRAFI

Bonus Demografi adalah bonus yang didapat suatu negara karena banyaknya penduduk produktif
(rentang usia 15-64 tahun),dalam evolusi kependudukan yang dialaminya.
Saat ini Indonesia mengalami bonus demografi dikarenakan banyaknya penduduk usia produktif dari pada penduduk usia tidak produktif.
Pertumbuhan penduduk Indonesia sudah sangat pesat, terbukti dengan padat nya kota-kota besar di Indonesia.
Bonus demografi juga dapat mempengaruhi ekonomi penduduk di Indonesia.
Sensus 2010 menunjukkan trend positif dimana penduduk usia produktif  (15-64 tahun) tahun 2010 mencapai 66 persen dari jumlah total penduduk yang mencapai 157 juta jiwa.
Adapun pekerja usia muda (15-24 tahun) mencapai 26,8 persen atau 64 juta jiwa.
100 penduduk usia produktif menanggung 51 orang penduduk tak produktif  (di bawah 15 tahundan di atas 64 tahun).
Adapun transisi demografis yang ditandai dengan kenaikan dua kali lipat jumlah usia produktif bekerja (15-64 tahun), diiringi dengan penundaan pertumbuhan usia penduduk muda (di bawah 15 tahun), dan  semakin sedikit jumlah penduduk manula (di atas 64 tahun) sebagaimana yang terlihat dari dua hasil sensus tersebut, biasa dikenal sebagai bonus demografi.
Dalam kurun waktu satu dekade terakhir ini, Indonesia tengah mengalami fenomena transisi demografi. Hal tersebut terindikasi dari hasil sensus penduduk tahun 2000 memberikan fakta signifikan bahwa program KB memberi dampak yang sangat positif. Sensus tersebut menunjukkan penduduk dibawah usia 15 hampir tidak bertambah dari jumlah sekitar 60 juta di tahun 1970-1980an. Sampai akhir tahun 2000 penduduk dibawah usia 15 hanya menjadi sekitar 63-65 juta saja. Sebaliknya, penduduk usia 15-64 tahun pada tahun 1970 jumlahnya mencapai sekitar 63-65 juta telah berkembang menjadi lebih dari 133– 135 juta, atau mengalami kenaikan dua kali lipat selama 30 tahun. Beban ketergantungan sendiri diukur dari ratio penduduk usia anak-anak dan tua per penduduk usia kerja telah menurun tajam dari sekitar 85-90 per 100 di tahun 1970 menjadi sekitar 54-55 per 100 di tahun 2000.
Dalam bahasa ekonomi kependudukan, bonus demografi sendiri dimaknai keuntungan ekonomis yang disebabkan semakin besarnya jumlah tabungan dari penduduk produktif sehingga dapat memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi.\
Suatu negara dapat melakukan akselerasi ekonomi dengan menggenjot industri manufaktur, infrastruktur, maupun UKM karena berlimpahnya angkatan kerja tersebut. Banyak negara menjadi kaya karena berhasil memanfaatkan jendela peluang bonus demografinya untuk memacu pendapatan perkapita sehingga kesejahteraan masyarakat tercapai. Namun yang menjadi efek negatif berikutnya paska bonus demografi adalah meledaknya usia tua, sementara transisi usia muda menjadi usia produktif belum sempurna.
Hal itulah yang kemudian menyebabkan pembengkakan jaminan sosial dan pensiunan sehingga terjadi stagnasi dalam perekonomian nasional karena tabungan dari usia produktif dialihkan sebagai dana talangan kedua hal tersebut.Maka yang menjadi pokok  permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimana kita memaknai bonus demografi tersebut ?.
 Apabila melihat realita sekarang ini, Indonesia diperkirakan mencapai puncak "bonus demografi" pada tahun 2017 sampai 2019 pada gelombang pertama dan 2020 sampai 2030 pada gelombang bonus demografi kedua.

Artinya, komposisi jumlah penduduk dengan usia produktif 15-64 tahun mencapai titik maksimal, dibandingkan usia nonproduktif 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas.Yang artinya bahwa terjadi kenaikan jumlah angkatan kerja potensial.  Namun perlu ditegaskan pula bahwa, bonus demografi tidak memberikan dampak yang signifikan jika negara minim melakukan investasi sumber daya manusia.

Comments

  1. The Wynn Palace: Hotel review - KLHUB
    What to expect in 충청북도 출장안마 Las Vegas at Wynn Palace. The 청주 출장마사지 main attraction on the 안산 출장안마 left is its impressive collection of luxury 천안 출장샵 suites, 출장안마

    ReplyDelete

Post a Comment

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak ^_^

Popular posts from this blog

Penyalahgunaan Internet

Sejarah Sidik Jari (Finger Print)

HUBUNGAN BONUS DEMOGRAFI DENGAN KETENAGAKERJAAN